Update Minggu, 15/05/22
Translator: Irina Aoi
Editor: Yumeko
Chapter 8 : Episode 2 – Karakter Utama (Part 2)
[Seleksi Sponsor telah berakhir.]
Aku menarik napas dalam-dalam saat melihat pesan-pesan yang melayang di udara.
[Beberapa rasi bintang sangat terpengaruh oleh pilihanmu.]
Ya, itu sudah dimulai.
[Rasi bintang Naga Api Hitam Neraka sangat tidak senang dengan pilihanmu.]
[Rasi bintang kelompok Awan Hitam diguncang oleh kemarahan rasi bintang Naga Api Hitam Neraka. Kamu tidak akan disponsori oleh salah satu rasi bintang dari kelompok Awan Hitam untuk sementara waktu.]
Aku tidak terkejut karena itu adalah pesan yang sudah kuduga. Membuat setiap anggota kelompoknya berpaling mensponsoriku karena telah ditolak. Sepertinya orang ini adalah sponsor Kim Namwoon dalam novel asli Ways Of Survival.
[Rasi bintang 'Hakim Api seperti Iblis' kecewa padamu.]
[Rasi bintang ini akan terus memantau ketidakadilanmu di masa depan.]
Dalam kasus Archangel Uriel, dia hanya sedang kecewa. Rasi bintang dengan kebaikan mutlak jarang akan membenci seseorang kecuali mereka melakukan ketidakadilan yang besar.
[Rasi bintang 'Plotter Rahasia' tertarik dengan pilihanmu.]
[200 koin telah disponsori.]
Tindakan rasi bintang Plotter Rahasia sangat tidak terduga. Mengingat dari karakteristik namanya, mungkin dia menghargai kehati-hatianku dalam memilih.
[Rasi bintang 'Tahanan Ikat Kepala Emas' tertarik pada pilihanmu.]
Adapun rasi bintang Sage Agung yang Setara dengan Surga…
Aku khawatir. Apa aku membuat pilihan yang benar? Entahlah, aku tidak tahu. Mungkin aku telah membuang kesempatan yang luar biasa tepat di depan mataku.
[Kamu belum memilih sponsor sama sekali.]
Namun, dengan memilih rasi bintang, artinya seseorang mau tak mau akan dibatasi oleh suatu kemungkinan yang terikat. Ya, benar. Itu adalah kontrak sponsor. Kontrak yang dimiliki antara seseorang dengan rasi bintang tidak pernah adil. Aku mungkin akan bertahan hidup dari kematian, tetapi aku tidak akan bisa bertahan hidup dengan menjadi mainan rasi bintang. Jika dugaanku benar, ada cara lain untuk menjadi kuat tanpa harus membuat kontrak dengan rasi bintang. Bahkan bisa saja itu adalah cara menjadi lebih kuat dari inkarnasi sponsor rasi bintang terkuat.
[Haha, apa ini benar… Ada satu orang yang membuat pilihan menarik? Baiklah. Masih ada kesempatan lainnya yang menunggu.]
Mata dokkaebi yang berbentuk bulan sabit menatap ke arahku sejenak.
[Sekarang, semua orang telah menyelesaikan seleksi sponsor. Beristirahatlah disini sebentar. Aku harus pergi untuk mempersiapkan skenario berikutnya. Sampai berjumpa lagi dalam 10 menit!]
Setelah pemilihan sponsor telah selesai, dokkaebi menghilang. Dia menyuruh kami untuk beristirahat, tetapi 10 menit waktu untuk beristirahat justru sangat penting. Dalam waktu 10 menit, aku perlu menyelesaikan sesuatu dan bersiap untuk skenario berikutnya. Aku mencoba mengingat skillku di kepalaku.
Skill yang kumiliki saat ini adalah [Daftar Karakter] dan [Sudut Pandang Pembaca Mahatahu]. Aku belum tahu cara penggunaannya yang tepat tetapi aku memiliki sedikit pemahaman umum tentang keahlian ini. Entah bagaimana ini akan berhasil.
"Mari kita semua berkumpul bersama."
Orang-orang yang berhasil selamat segera berkumpul setelah mendengar perkataanku. Yang pertama mengulurkan tangan padaku adalah Lee Hyunsung.
"Halo, namaku Lee Hyunsung."
"Aku Kim Dokja."
"Senang bertemu denganmu, walaupun aku tidak tahu apa kata-kata ini cocok dengan situasi saat sekarang. Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku adalah seorang tentara... Yah, aku pernah berkata bahwa aku adalah seorang tentara militer."
"Kamu masih tidak bisa menghubungi unitmu?"
"... Ya."
Genggaman Lee Hyunsung di sekitar tanganku cukup kuat. Seperti yang diharapkan dari seorang tanker yang muncul di bagian awal dalam novel Ways of Survival. Aku harus membawa Lee Hyunsung bersamaku. Dia mungkin tidak terlihat seperti 'sosok penting' sekarang, tetapi Lee Hyunsung adalah sosok yang semakin penting di bagian akhir novel Ways of Survival.
"Ah, Dokja-ssi."
"Ya?"
"Aku ingin berterima kasih. Jika bukan karena Dokja-ssi, kita semua akan mati..."
"Tidak, bukan itu masalahnya. Bahkan jika aku hidup, aku tidak akan pernah bisa hidup sebagai manusia, jika membunuh seseorang. Terima kasih banyak. Dan... Aku merasa malu."
Lee Hyunsung membungkuk dalam-dalam.
Pikiranku agak rumit. Faktanya, Lee Hyunsung tetap akan selamat bahkan jika aku tidak melakukan apa-apa. Lalu seseorang tiba-tiba memegang bahuku.
"Haha, karyawan kantoran kami melakukan satu hal yang besar. Dokja-ssi, apa kamu tahu namaku?"
Aku bisa tahu dengan mudah siapa orang itu, bahkan tanpa melihat ke belakang. Aku melepaskan tangannya dari bahuku lalu berkata, "Aku tahu, kamu adalah Han Myungoh-ssi."
"Hah, Han Myungoh-ssi? Bukankah seharusnya kau memanggilku Kepala Departemen?"
Han Myungoh masih mencoba menggunakan posisinya dalam situasi ini. Dia benar-benar raja otoriter (Orang yang suka berkuasa dan bertindak sesuka hatinya) di Mino Soft.
"Ini bukan perusahaan."
"Hah, lihat ini. Apa kamu berencana untuk berhenti bekerja sekarang? Dimana kamu belajar etika dasarmu?"
Begitu aku melihat wajah marah Han Myungoh, aku sekali lagi menyadari bahwa dunia yang aku tahu telah berakhir. Pria di depanku ini adalah 'predator' dunia sebelum tragedi skenario dimulai dan aku hanyalah seorang mangsa predator.
"Tidak peduli bagaimana aku memikirkannya, tindakanmu terlalu berlebihan. Hei, jika kamu memiliki serangga, seharusnya kamu memberi tahuku. Mengapa kamu malah melemparnya begitu saja?"
"..."
"Dokja-ssi, kamu harus bersikap baik padaku. Berapa banyak waktu yang tersisa untuk masa kontrak kerjamu, hah?"
Tiba-tiba, aku merasa ini konyol. Di dunia yang aku tempati sebelumnya, aku adalah seseorang yang lemah.
"Hei, Han Myungoh-ssi..."
"Hah?"
"Diam."
"A-Apa?"
"Kamu masih belum mengerti situasinya? Bukankah kamu sudah dipukuli oleh bajingan Kim Namwoon sebelumnya? Mino Soft? Apa kamu pikir perusahaan itu masih ada ketika dunia sudah menjadi hancur begini?"
Wajah Han Myungoh pucat pasi. Aku mengalihkan pandanganku ke orang lain. Karena aku sudah mengatakannya, aku harus mengucapkannya dengan lantang. "Han Myungoh-ssi bukan satu-satunya masalah. Kalian semua juga harus bangun. Seperti yang dikatakan dokkaebi, ini bukanlah sebuah lelucon."
"..."
"Aku pikir kalian semua mau tak mau harus memahami situasinya secara cepat. Misalnya seperti kealian eksklusif di jendela atribut. Juga layar transparan antarmuka seperti di game. Apa ada orang yang masih belum mengetahui tentang itu?"
Memang, tidak ada yang perlu mengangkat tangan. Hal seperti ini mudah dimengerti untuk orang Korea Selatan. Karena tingkat penggunaan teknologi yang tinggi di Korea, tidak ada satu orangpun yang tidak pernah memainkan game RPG (Jenis game dimana pemain mengontrol segala jenis pergerakkan ataupun tindakan karakter game pilihannya). Bahkan jika mereka tidak bermain game, orang-orang di sini pernah membaca novel bergenre fantasi setidaknya sekali.
Lee Hyunsung menghela napas, "Ini seperti novel yang aku baca saat sedang bertugas, tapi aku masih tidak bisa merasa ini nyata. Ini benar-benar bukan mimpi yah?"
"Ini benar-benar nyata."
Jawaban tegasku menyebabkan sorot mata Lee Hyunsung sedikit berubah.
[Karakter 'Lee Hyunsung' merasa sedikit percaya padamu.]
[Pemahamanmu tentang karakter 'Lee Hyunsung' telah meningkat.]
Lee Hyunsung mengangguk. "Baiklah kalau kamu berkata begitu. Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang? Dokja-ssi, apakah kamu punya rencana?"
"Kita harus pergi sekarang." Aku menjawab tanpa ragu-ragu.
"P-Pergi? Apakah kamu gila?"
Han Myungoh sangat terkejut dengan perkataanku.
"Dokja-ssi, kurasa tidak perlu..." Kali ini, Yoo Sangah ikut bergabung. Sepertinya semua orang masih belum sadar.
"Lalu berapa lama kita akan tinggal di sini?" Sebenarnya, argumenku tidak masuk akal. Di luar sana justru ada banyak monster. Namun, karena aku mengetahuinya, kami justru harus pergi dari sini sekarang juga.
"Apa kalian tidak memikirkan orang tua kalian? Apa kalian pikir para orang tua akan aman dalam situasi kacau ini?" ucapku lagi.
"Siaran sudah mati untuk beberapa waktu yang lalu. Aku juga tidak bisa menggunakan Kakaotalk..."
Yoo Sangah berteriak putus asa. Memang, Konfusianisme (ajaran untuk beretika, penuh kebajikan dan kasih sayang serta berhubungan erat dengan kekeluargaan) masih kuat di Korea Selatan. Bahkan ekspresi Lee Hyunsung dan Han Myungoh menjadi gelap saat mendengar kata 'orang tua'.
Aku memegang bahu Lee Gilyoung yang menundukan kepala tak berdaya. Orang pertama yang berdiri adalah Yoo Sangah.
"Benar, kita harus pergi. Kita akan keluar dari sini sekarang."
"T-Tidak! Apa kamu tidak mendengar apa yang dikatakan makhluk aneh itu? Istirahatlah disini! Jika kita bergerak, kepala kita bisa meledak!" Han Myungoh berteriak lagi.
"Baiklah, kalau begitu kita ambil suara terbanyak saja."
Yoo Sangah mengangkat tangannya terlebih dahulu, disusul aku dan Lee Gilyoung. Namun, hanya terhenti sampai disitu.
Lee Hyunsung berkata, "... Aku harus pergi ke markas unitku tetapi tampak berbahaya untuk bergerak dalam situasi ini. Ada juga peringatannya."
"Sial, kalian semua pergi saja sana! Aku tidak akan pergi! Aku tidak akan keluar dari sini!"
Aku sama sekali tidak peduli dengan Han Myungoh tapi masalahnya adalah Lee Hyunsung. Aku harus membawa Lee Hyunsung bersamaku apapun yang terjadi…
Kuuong!
Pelat tebal itu menciptakan suara besi yang keras. Pintu besi untuk gerbong 3707 sedikit berguncang.
"A-Apa?"
Tidak ada yang menghiraukan ocehan Han Myungoh karena pintu besi itu kembali mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.
Kuuong!
Seseorang sepertinya mencoba mendobrak pintu kereta dari luar. Ini adalah situasi yang tidak terduga jadi aku harus berpikir dengan cepat. Apa itu skenario berikutnya? Tidak. Dokkaebi belum kembali sejak tadi. Lalu…
Otakku bergerak cepat. Buluk kudukku berdiri dan getaran singkat melanda tubuhku. Tidak salah lagi. Dia adalah 'pria itu'.
"A-Apa? Semuanya hentikan dia!" Han Myungoh berteriak dan bergerak menuju pintu kereta. Lee Hyunsung ikut bergerak mengikuti tindakan Han Myungoh tapi aku menghentikannya.
"Kalian tidak akan bisa menghentikannya."
"Hah?"
"Kita harus pergi sekarang."
Aku menatap pintu besi dengan mata berat.
"Hah? Tapi..."
"Jika kita tidak pergi sekarang―"
Dia adalah satu-satunya orang yang selamat dari gerbong kereta 3707. Aku sangat menyadari siapa yang berada di balik pintu besi itu.
"Kita semua akan mati bahkan sebelum skenario berikutnya tiba."
Ya, 'pria itu' akhirnya muncul. Dia adalah karakter utama 'asli' dalam cerita ini.
0 Komentar