Update Minggu, 15/05/22
Translator: Yumeko
Editor: Yumeko
Chapter 16 : Pernahkah Kamu Membayangkan Apa Yang Terjadi Setelah Gulma Dicabut dari Tanah?
Sebuah lentera berputar.
Ini kedua kalinya aku melihat itu…. Tidak, itu berbeda.
Memang benar aku melihat lentera yang berputar untuk kedua kalinya, tapi ingatan menunjukkan bahwa itu bukan milikku, itu milik monster bunga.
Kenangan dari kelahiran monster bunga yang menjadi tubuh utamaku, saat dia memakanku — sang saint, hingga saat dia menghilang.
Dia berkecambah di tempat ini dan tumbuh dengan sinar matahari yang hangat dan nutrisi dan air yang melimpah. Kemudian, suatu hari, dia menyadari bahwa dia bukan bunga biasa tetapi monster ketika dia menangkap seekor burung kecil yang mendekatinya dengan sulur. Dia sangat senang tentang itu. Bagaimanapun, dia adalah bunga yang ceria, ceroboh, dan riang.
Nah, aneh kan meminta kepintaran dari sekuntum bunga?
Saat dia menyatu denganku, aku mengambil alih tubuhnya, dan itulah akhir dari monster bunga ini. Meski begitu, aku dan monster bunga terlahir kembali sebagai Alraune. Jadi, dalam arti tertentu, bunga monster itu masih hidup, sebagai bagian dari diriku.
Tepat sebelum monster bunga menjadi satu denganku dan menghilang, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu seperti ini:
Aku ingin tumbuh lebih besar.
Aku ingin meninggalkan banyak benih dan menambah jumlah teman.
Aku ingin menjalani hidup ku sebagai tanaman dalam damai, tanpa memikirkan sesuatu yang sulit.
Untuk melakukan itu, aku perlu hidup lebih banyak.
Aku belum ingin mati.
—dan setelah itu monster bunga menemui ajalnya.
Aku ingin tahu apa yang terjadi dengan keinginan monster bunga itu. Aku ingin tahu apakah keinginan itu masih terpenuhi, meskipun tubuhnya telah diambil alih olehku.
Aku mengerti perasaannya.
Karena aku juga ingin hidup.
Bahkan ketika aku dikhianati oleh junior dan tunangan ku dan akan dibunuh, aku mati-matian mencoba untuk bertahan hidup.
Hasilnya adalah aku masih hidup sekarang.
Meskipun sebagai tanaman.
Aku juga belum mau mati.
Monster bunga juga tidak ingin mati.
Keinginan kita selaras.
Sesuatu yang jauh di dalam diriku berteriak. Atau aku mungkin benar-benar berteriak tanpa sadar. Kemungkinan seperti itu adalah yang tertinggi. Tapi mungkin itu adalah sisa terakhir dari kesadaran monster bunga itu.
Aku belum mau mati!
Karena aku bunga liar, aku harus berjuang seperti itu!
Aku membuka mataku.
Itu benar, aku ditangkap oleh Daddy Bear dan hampir dicabut dari akarnya.
Aku akan mati pada tingkat ini.
Bagaimanapun, tanaman tidak bisa meninggalkan tanah.
Meski begitu, bahkan jika akarku dicabut dari tanah, aku tidak akan langsung mati, tapi itu tetap tidak baik.
Laubbär memiliki kebiasaan menempelkan mangsanya ke tanduknya sendiri dan membawanya kembali ke sarangnya. Tidak peduli seberapa besar Daddy Bear menginginkan maduku, jika dia menusukku dengan tanduknya, aku yakin aku tidak akan selamat. Sebagai Alraune tanpa kekuatan magis, aku tidak dapat menggunakan sihir pemulihan untuk meregenerasi bagian tubuh ku atau membuatnya tumbuh jika aku tidak dapat mengisi kembali air dari akar ku.
Aku akan layu seiring berjalannya waktu.
Kemudian Daddy Bear akan membuang tubuhku ke sudut sarangnya seperti sampah.
Aku seperti bisa melihat masa depan seperti itu.
Untuk mencegah hal itu terjadi, aku tidak bisa menyerah.
Aku akan berjuang sampai akhir seperti tanaman liar.
Akar ku telah dicabut dari tanah, tetapi tidak semuanya. Hanya setengah dari mereka yang berada di pihak Daddy Bear dan yang lain masih berada di tanah.
Aku masih punya kesempatan!
Aku menyebarkan semua tanaman merambat ku yang masih bisa dipindahkan ke segala arah dengan aku sebagai pusatnya. Kemudian aku membuat bunga Man-Eater yang tak terhitung jumlahnya mekar dan berakar di tanah, untuk menahan tubuh ku di tempat seperti jangkar. Berkat ini, Daddy Bear pasti akan berhenti untuk menarikku keluar dari tanah lebih jauh.
Tak hanya itu, akar paling tebal yang menjulur dari umbi hingga ke tanah, yang disebut akar utama (akar tunggang), masih tertanam kuat. Selain itu, karena kekeringan, ia tumbuh sangat dalam di tanah untuk mencari air. Bahkan Daddy Bear tidak bisa dengan mudah mencabutnya.
Menemukan jangkar menghalangi, Daddy bear menghantam tanah dengan ayunan besar di lengan kanannya. Pukulan itu meledak, mencongkel dan menghancurkan tanah. Sebuah kawah lahir seolah-olah bom baru saja jatuh.
T-Tunggu, bukankah Daddy Bear sedikit terlalu OP (Overpower atau terlalu kuat)?
Aku masih baik karena masih banyak jangkar sulur yang tersisa. Tetapi jika tubuh ku menerima pukulan itu secara langsung, semua usahaku akan sia-sia. Ini benar-benar pada level yang berbeda dari serangan lempar pohon sebelumnya.
Oh, aku baru menyadari sesuatu.
Ada darah yang menetes dari lengan kiri Daddy Bear.
Itu bukan sesuatu yang ku sebabkan, bukan? Mungkin digigit saat dia melawan Hellwolf.
Omong-omong, aku belum pernah melihatnya menggunakan lengan kirinya sejak beberapa waktu yang lalu. Dia meninju tanah menggunakan lengan kanannya. Sebelum itu, dia juga mencoba menarikku keluar dari tanah menggunakan lengan yang sama.
Selain itu, punggungnya telah disengat oleh pasukan lebah. Racun itu pasti bekerja padanya sampai batas tertentu. Aku juga telah mengeksposnya ke sejumlah besar serbuk sari beracun. Jika aku bisa menariknya ke dalam pertempuran ketahanan, mungkin dia akan menyerah pada ku dan pulang.
Stamina Daddy Bear sepertinya mendekati batasnya. Dia telah berhenti mencoba menarikku keluar dari tanah, tetapi tubuhku masih dipegang erat-erat.
Kamu dapat melepaskan tangan mu karena aku tidak akan lari. Maksudku, aku bahkan tidak memiliki kemampuan untuk berjalan-jalan. Aku merasa kasihan pada semua tanaman di dunia. Mereka tidak dapat melarikan diri dari bahaya bahkan jika mereka mau.
Kemudian, Daddy Bear mulai menikmati (menjilat) ku lagi. Tidak mungkin seorang mantan saint dapat menanggung perlakuan seperti itu. Itu bahkan melebihi apa yang bisa ditanggung oleh seorang mantan gadis SMA.
Aku bahkan tidak bisa menahan beruang perkasa yang menjilatiku dalam keadaan mabuk.
Ini berbeda dari apa yang dia lakukan sebelumnya.
Ini lebih memalukan, secara mental.
Daddy Bear menjilat wajahku dengan penuh semangat. Aroma madu sepertinya tidak hanya tercium dari wajah ku tetapi juga dari seluruh tubuh bagian atas ku. Tatapannya berangsur-angsur turun dari wajahku ke leherku, lalu ke dada, perut, dan pinggangku.
J-Jangan lihat ke sana!
Tidak, tidak di sana. Tempat itu tidak bagus!
TIDAKKK!!!
*menangis*
Aku mungkin tidak bisa menikah lagi….
0 Komentar