Update Rabu, 04/05/22
Translator: Yumeko
Editor: Yumeko
Chapter 7 : Lembutlah Karena Ini Pertama Kalinya
Ya, tidak mungkin. Ini terlalu banyak!
Ketika aku masih seorang gadis SMA di kehidupan ku sebelumnya, aku adalah seorang otaku dengan sejarah tidak memiliki pacar seusia. Aku juga tidak pernah punya pacar ketika aku masih jadi saint, tetapi sebaliknya aku punya tunangan.
Aku berencana untuk mendedikasikan waktu pertama ku untuknya. Namun, dia menipu ku dengan jalang dari mantan muridku itu. Seolah itu belum cukup buruk, sekarang aku akan dilecehkan oleh gerombolan monster lebah.
Serbuk sari dari bunga jantan yang tidak dikenal akan memasuki tubuh ku, membuat jalan ke bakal biji di dalam perut ku, dan menyerbuki ku. Setelah itu, benih yang akan menjadi keturunan ku akan dikandung, dan kemudian hidup ku sebagai Alraune akan berakhir.
Tidak, aku benar-benar membencinya!!!
Bahkan ketika aku dikhianati oleh teman-teman ku dan dibunuh, entah bagaimana aku berhasil bertahan, meskipun dengan konsekuensi menjadi seorang Arlaune. Jadi, kali ini, aku harus berhasil bertahan dari kesulitan lagi. Ya, aku yakin semuanya akan berhasil pada akhirnya.
Aku meningkatkan panjang dan jumlah tanaman merambat ku menggunakan sihir pemulihan. Selanjutnya aku melilitkannya di seluruh tubuh ku seperti kepompong.
Inilah strateginya: Hargai Hidup mu! Maksud ku, melawan jumlah lawan ini, tidak ada strategi yang lebih baik daripada menempatkan segalanya pada pertahanan.
Tidak peduli berapa banyak tanaman merambat yang meningkat, aku tidak yakin bisa menghadapi ratusan Zornbiene pada saat yang sama seperti yang diharapkan. Aku mungkin berhasil melakukan sesuatu jika itu hanya lusinan dari mereka.
Gerombolan Zornbiene datang menempel ke kepompong tanaman merambat yang baru saja ku prediksi. Aku juga bisa mendengar suara mereka mulai menggerogoti tanaman merambat ku.
Tidak masalah. Ini masih dalam perhitungan ku. Aku bisa terus menumbuhkannya kembali dan mengisi celahnya. Ini seharusnya cukup untuk mencegah Zornbiene mencapai tubuhku. Mari kita ubah ini menjadi pertempuran ketahanan. Aku tidak akan melepaskan kesucian ku dengan mudah.
─────── ******* ───────
Aku mulai haus….
Alih-alih kekuatan magis, tubuh Arlaune ini tampaknya mengkonsumsi air untuk mengeluarkan sihir pemulihan. Aku merasa haus setiap kali aku menumbuhkan tanaman merambat ku karena itu. Aku butuh air. Aku ingin tahu apakah itu akan segera berakhir….
─────── ******* ───────
H-Hei, berapa lama kamu akan melakukan ini?
Aku merasa ini sudah beberapa jam. Menyerah saja dan pulang. Ratu lebah, tuanmu, pasti menunggumu kembali. Pulanglah lebih awal dan makan malam bersama keluarga.
─────── ******* ───────
Hei, bukankah situasinya agak buruk!?
Tidak ada cukup air. Jumlah tanaman merambat ku sudah mulai berkurang, dan tingkat pertumbuhan kembali mereka secara bertahap melambat juga. Hanya masalah waktu sebelum pertahanan kepompong tanaman merambat ku ditembus.
Apa yang harus aku lakukan? Bahkan jika aku mulai menyerang sekarang, aku tidak melihat ada peluang untuk menang. Lupakan mengalahkan mereka semua, aku kalah jika salah satu dari mereka menyentuh tubuhku.
Bagaimana aku bisa membuat mereka pulang sambil mencegah mereka menyentuh tubuh ku secara bersamaan? Ayo, pikirkan sesuatu!
Pertama, bagaimana aku berakhir dalam situasi ini? Aku kira itu semua dimulai ketika salah satu dari mereka terpikat oleh madu ku. Kalau begitu, bukankah mereka akan puas dan pulang jika aku memberikannya kepada mereka?
Aku membawa salah satu sulur ke mulut ku dan mengolesinya dengan madu menggunakan lidah ku. Ketika aku meregangkan sulur yang diolesi madu ini keluar dari kepompong, aku bisa merasakan kawanan Zornbiene terbang ke arahnya dengan tertib.
Oh!? Penerimaan mereka lebih baik dari yang ku harapkan.
Hebat, mari kita teruskan ini!
Aku membuat sulur lain yang diolesi madu, aku meregangkan sulur yang diolesi madu dari kepompong, Zornbiene mulai berkumpul di sekitarnya untuk mengumpulkan madu — dan begitu seterusnya seperti lingkaran tak terbatas.
Kemudian, ketika air dan madu di tubuh ku mengering dan penglihatan ku mulai berputar, aku perhatikan bahwa tanda-tanda kehidupan di luar kepompong telah menghilang. Aku dengan takut mengintip ke luar untuk memeriksa situasi dan menemukan bahwa langit telah berubah menjadi gelap gulita.
Ini sudah malam sebelum aku menyadarinya….
Zornbiene…. Tidak terlihat dimanapun…. Aku selamat…?
Ya, aku melakukannya!
Aku berhasil keluar dari krisis tanpa cedera.
Tanaman merambat ku memang compang-camping setelah digigit, ditikam, dan dijilat sekujur tubuh. Namun, karena tubuh utamaku — tubuh wanita ini, tidak terluka, tidak berlebihan untuk mengatakan ini adalah kemenangan penuhku.
Pokoknya, aku sangat lelah sehingga aku mengantuk. Tetapi di atas semua itu, aku sangat haus. Aku ingin tahu apakah hujan akan segera turun….
Dengan pemikiran seperti itu, aku menutup mahkota sebagai persiapan untuk tidur. Aku tertidur tidak lama kemudian karena semua ketegangan meninggalkan tubuh ku. Aku tidak tahu pada waktu itu bahwa krisis belum berakhir.
─────── ******* ───────
Keesokan paginya, ketika aku membuka mahkota saat bangun, aku menemukan beberapa Zornbiene sudah menunggu ku.
Se-selamat pagi semuanya….
Aku belum melihatmu sejak kemarin. Maksudku, aku tidak pernah menyangka kamu akan datang menemuiku lagi secepat ini. Aku kira kamu sangat menyukai madu ku hingga kamu tidak bisa berhenti memikirkan ku. Aku merasa terhormat, tetapi aku tidak ingin melihat mu lagi jika memungkinkan.
Aku bertanya-tanya apakah harus menerima nasib ku dan membiarkan mereka menyerbuki ku….
Sebagai perjuangan terakhir ku, aku mengoleskan madu pada sulur, mengulurkannya ke arah Zornbiene, dan menyatukan tangan ku di depan dada ku untuk memohon mereka pulang setelah ini.
Zornbienes mulai mengumpulkan madu dengan tenang. Ketika madu pada sulur ku telah dikumpulkan dengan bersih, mereka tetap di udara seolah menunggu sesuatu. Kemudian, sesuatu yang tidak biasa terjadi.
“Gueee~!!”
Aku tidak tahu Zornbiene bisa membuat suara seperti itu. Maksudku, apakah kamu mungkin berbicara denganku? Aku tidak mengerti bahasa lebah. Dugaan ku adalah mereka meminta lebih banyak madu.
Maaf, tapi aku sudah kelelahan. Kamu dapat melihat mahkota yang sangat ku banggakan memudar dan kehilangan kecerahannya. Bahkan bagian bawah tubuh ku mengerut dan mulutnya berubah menjadi cemberut.
Aku tidak tahu apakah permohonan ku yang penuh luka telah berhasil. Zornbiene diam-diam pergi jauh ke dalam hutan.
Jadi, um…. Apakah aku selamat…?
Ketika bertanya-tanya mengapa aku tidak diserang, Zornbiene kembali.
Kau ingin madu lagi!? Ini baru beberapa menit. Aku tidak dapat menghasilkan madu bahkan jika aku mau karena aku masih belum pulih.
Zornbiene tiba-tiba menjatuhkan sesuatu di depanku yang mulai panik. Benda padat itu menghantam tanah dengan bunyi gedebuk.
Ini…. Babi hutan…?
Apa yang dijatuhkan Zornbiene adalah monster babi hutan bernama Wahnschwein.
Apakah kamu memberikan ini kepada ku?
Apakah itu berarti itu hadiah?
Ketika aku mengalihkan pandangan bermasalah ku ke Zornbiene, mereka melayang ke atas dan ke bawah seolah-olah mengangguk.
Aku ingin tahu apakah mereka ingin aku makan ini agar aku bisa segera sembuh dan memberi mereka madu lagi. Ini tidak bisa dipercaya. Namun, mengingat situasinya, aku tidak bisa memikirkan niat lain.
Sambil mencurigai itu sebenarnya jebakan, aku memutuskan untuk memakan Wahnschwein dengan rasa terima kasih.
*menelan*
Ya, sepertinya tidak ada masalah.
Zornbiene yang melihatku menelan Wahnschwein pergi entah kemana dengan puas.
Omong-omong, aku telah membaca tentang hubungan antara lebah dan bunga di alam. Ketika lebah mengumpulkan nektar dan serbuk sari dari bunga, mereka membantu bunga untuk penyerbukan. Aku yakin itu disebut simbiosis mutualisme. Kurasa hal yang sama bisa dikatakan untuk monster lebah — Zornbiene, dan monster tumbuhan — Alraune.
Zornbiene memakan maduku. Jadi daripada memaksa ku sebagai musuh untuk memerasnya dari ku, mereka telah memilih untuk menjalin hubungan persahabatan dengan ku. Namun, karena mereka sudah tahu bahwa aku tidak ingin diserbuki, mereka memberi ku makanan sebagai ganti madu. Aku hanya bisa berpikir begitu.
Aku ingin tahu apakah madu ku memiliki daya tarik sebanyak itu.
Pasti ada sesuatu yang hanya aku yang tidak bisa mengerti.
Zornbiene kembali lagi dan kemudian mulai berputar-putar di sekitarku.
Oh, apakah kamu mungkin menjaga ku? Ini membuatku merasa seperti seorang putri yang dijaga oleh para ksatria.
Berbicara tentang putri, ketika aku masih seorang gadis SMA di Jepang, aku ingat bahwa ada seorang siswa perempuan yang diperlakukan seperti seorang putri oleh sesama anggota klub karena dia adalah satu-satunya anggota perempuan di klub itu. Seperti itulah gambaran yang ku miliki saat ini.
Aku tidak ingin menjadi putri klub, tetapi jika itu adalah putri hutan, aku mungkin mempertimbangkannya. Maksudku, meski aku terlihat seperti ini sekarang, aku masih putri mantan adipati, seorang putri sejati.
Jadi, dengan syarat aku memberi mereka madu, aku dan Zornbiene menjalin semacam persahabatan.
Ini pertama kalinya aku berteman sejak aku menjadi Alraune. Bagaimanapun, mereka adalah lebah.
TL/N: Heroine kita itu gak bisa make sihir, dia cuma menghubungkan keadaan dia sekarang dengan saat dia jadi saint. Yang dia anggap sihir itu mungkin kemampuan dari Alraune aja.
0 Komentar