(WN) The Hero Became Obsessed With The Villain - Prologue

Update Sabtu, 25/06/22


Translator : Hitohito


Editor : Hitohito & Yumeko


Prologue


Angin dingin bertiup di atas sebuah gedung.

Dua orang saling berhadapan.

Wanita yang memelototiku dengan rambut pirang panjangnya yang beterbangan di udara adalah pahlawan kelas A, Stardust.

Dan aku, yang menghadapinya sekarang, jelas-jelas seorang penjahat. 

“Yah, permainanmu sudah berakhir sekarang. Apa lagi yang akan kamu lakukan?”

Dia melotot dan menembakku dengan dingin.

Aku ingin ditangkap oleh seorang pahlawan hanya karena aku menyandera beberapa dan menyebabkan terorisme.

Nah, itu sudah jelas bukan…?

Yang menentangku, namanya Stardust.

Nama aslinya adalah Shin Haru.

Dia benar, tidak mengabaikan ketidakadilan, dan baik hati serta teguh pendirian. 

Dia adalah karakter utama dari buku komik yang entah bagaimana membuatku jatuh hati.

Aku telah menjadi musuhnya selama bertahun-tahun.

Mengapa? Yah, jujur ​​saja, itu semua untuknya.

Tapi aku yakin dia tidak akan pernah tahu.

Menyembunyikan perasaanku, aku tertawa dan berbicara dengannya dengan suara bajingan. 

“Ya, kerja bagus kali ini juga. Kamu melakukannya dengan baik. Seperti yang diharapkan dari musuh lamaku.”

Seperti yang ku katakan dengan tepuk tangan yang berlebihan di udara, dia mengerutkan ekspresinya.

"Aku tidak butuh persetujuanmu, dasar brengsek."

Tentu. Baiklah baiklah.

Aku tidak punya banyak waktu lagi untuk menggunakan telekinesis.

Jika aku membuat kesalahan, kita akan jatuh ke tanah.

Jadi, mari kita selesaikan ini.

Perpisahan terakhirku.

“Oke, Stardust. Oke! Kamu selalu seperti itu. kamu selalu melihat melalui 'permainan' ku dan mengkonfrontasi ku. Kamu selalu melacak ku.”

Dia menatapku seolah dia akan mengatakan sesuatu. Hei, aku masih memegang detonator gedung ini. Jangan dekati aku, anak nakal.

“Pokoknya, ku pikir hari ini akan menjadi karya terakhir ku. Kamu sudah dewasa sekarang. Kamu tidak perlu bermain dengan ku lagi. Mungkin mulai sekarang aku tidak akan memilihmu lagi. Hati-hati, Stardust.”

"Tunggu…!"

Saat aku mengucapkan setiap kata terakhir dari hatiku, aku membalikkan jubah ke depan dan berteleportasi dengan cepat.

Dan bayangan terakhir Stardust terpantul di mataku…

Matanya bergetar hebat.

Apa? Ada apa dengan dia?


Sinopsis | Selanjutnya

Posting Komentar

1 Komentar