(WN) Omniscient Reader’s Viewpoint - Chapter 6

Update Sabtu, 14/05/22


Translator: Irina Aoi


Editor: Yumeko



Chapter 6 : Episode 1 – Memulai Layanan Berbayar (Part 5)


Orang-orang dalam kereta panik saat melihat serangga berlarian di sekitar gerbong.

"H-Hei! Kenapa kau melakukan ini―"

Sementara beberapa orang menatap kosong, orang cerdik itu mendekat ke arahku.

"Bangsat..."

"... Sebaiknya kau segera temukan serangga-serangga itu. Waktu hanya tersisa tiga menit lagi."

Kata-katanya menjadi sinyal hingga orang-orang mulai melihat ke segala arah. Mereka mencari serangga diantara kursi kereta bawah tanah, seperti binatang buas yang kehilangan akal sehat.

"Aku mengerti! Aaaaack!"

Kegembiraan dari orang-orang yang beruntung saat menemukan serangga, serta serangan jahat pada orang-orang beruntung itu, menyebabkan kereta menjadi kacau.

"Hei, kenapa melakukan itu? Tidak bisakah kau langsung berikan saja serangga itu pada mereka?" Aku berbalik ke belakang, dan melihat Kim Namwoon yang mengangkat tubuhnya, mencoba berdiri.

Aku menanggapi dengan hati-hati Kim Namwoon. Pemuda itu meregangkan lehernya.

"Ada 12 orang yang tersisa."

"… Hah?"

"Hanya tersisa 3 serangga di dalam jaring pengumpul."

Kim Namwoon mengerutkan kening sejenak sebelum tersenyum lebar. "12 banding 3? Hahahahah! Benar. Tidak semua dari mereka bisa bertahan hidup... Jadi kau memutuskan untuk melemparnya saja?"

"Ya."

"Jangan membuatku tertawa."

"…?"

"Seseorang yang waras tidak akan melakukan hal seperti itu karena alasan sederhana." Senyum Kim Namwoon melebar. "Katakan dengan jujur. Kau hanya ingin melihat adegan ini, bukan?"

Aku masih ingat karakter Kim Namwoon yang aku tahu dari novel Ways of Survival. Kemudian, aku mendengar pesan berbunyi di telingaku, [Keahlian eksklusif, 'Daftar Karakter' diaktifkan.]

Selanjutnya, sebuah layar transparan terbentang di depan mataku. Aku masih tidak tahu persis apa atribut yang kumiliki. Aku kemudian memperhatikan layar itu.


[Informasi Karakter]

[Nama: Kim Namwoon]

[Usia: 19 tahun]

[Dukungan Rasi Bintang: Tidak ada, namun dua Rasi Bintang saat ini sedang menunjukkan minat pada orang ini]

[Atribut Pribadi: Chuunibyou (umum)]

Chuunibyou--sebuah sindrom atau penyakit dimana remaja muda berhalusinasi tinggi hingga menyakini diri sendiri (delusi) memiliki kekuatan tersembunyi, bahkan kekuatan supernatural.

[Keahlian Eksklusif: Kemampuan Beradaptasi yang Tidak Biasa Level 3, Pertarungan Pisau Level 1, Blackening Level 1]

[Statistik Keseluruhan: Fisik Level 3, Kekuatan Level 4, Kelincahan Level 6, Kekuatan Sihir Level 4]

[Peringkat Keseluruhan: Seorang chuunibyou yang dihitamkan skill (Blackening) oleh acara khusus. Disarankan agar kamu tidak terlibat dengannya.]

Sebagian besar chuunibyou yang muncul di novel Ways of Survival melakukan bunuh diri karena tidak tahan dengan mimpi buruk yang menjadi nyata. Namun, chuunibyou yang satu ini, Kim Namwoon, berbeda. Dia adalah 'Iblis Delusi' Kim Namwoon. Pemuda yang kemudian dikenal dengan julukan ini bukanlah seorang chuunibyou biasa. Pemuda ini telah lama menunggu kehancuran dunia dan beradaptasi dengan dunia Ways Of Survival dengan 'kecepatan yang tidak biasa'.

"Bekerjasamalah denganku. Bagaimana?" Kim Namwoon membuat penawaran denganku.


[Karakter 'Kim Namwoon' memiliki kesan yang baik tentangmu.]

[Pemahamanmu tentang karakter 'Kim Namwoon' telah meningkat.]


Kelangsungan hidupku akan terjamin jika aku berpegang pada Kim Namwoon. Jika aku tidak membaca novel Ways of Survival, pilihanku mungkin akan sedikit berbeda.

"Maaf, tapi aku suka sendirian."

"Benarkah? Hmm, sangat disayangkan." Kim Namwoon menjilat bibirnya dengan ringan dan berdiri di dekatku. "Kalau begitu bisakah kau minggir? Aku ada urusan dengan wanita tua di belakangmu."

Mendengar kata-katanya, aku berbalik dan melihat nenek berlumuran darah yang tergeletak pingsan dan hampir tidak bernapas itu. "Apa yang ingin kau lakukan?"

"Apa kau perlu menanyakannya?"

"Kau tidak menangkap serangga?"

"Serangga? Kenapa aku harus menangkapnya?" Kim Namwoon tertawa. "Aku sudah memiliki serangga besar yang tertangkap dihadapanku."

Aku bisa merasakan semangat membunuh Kim Namwoon. Karakter yang hanya ada dalam novel itu sedang berhadapan denganku dengan kegilaan yang nyata. Karena itu, aku merasa sedikit kagum. Kim Namwoon benar-benar orang sesuai yang aku bayangkan seperti dalam novel.


[Karakter 'Kim Namwoon' memiliki sedikit penurunan kesukaan.]


"Apa yang kau lihat? Apa kau tidak akan segera minggir?"

"Ini sulit."

"Apa?"

"Aku tidak akan minggir."

"Haha, apa kau sekarang akan meniru dewa keadilan? Apa kau memiliki kepribadian ganda?" 

Aku tidak menjawab. Bayangan gelap perlahan merayap ke seluruh wajah Kim Namwoon. Matanya yang bersinar menjadi dingin. 

"Tidak, tunggu sebentar. Apa kau melempar jaring pengumpul ke sana hanya untuk melakukan itu? Benarkah?"

"..."

"Kau melakukan hal itu untuk menyelamatkan nenek? Hahaha! Luar biasa! Benar-benar luar biasa! Tidak? Atau ya?"

Aku masih tidak menjawab. Saat aku melihat pemuda ini dari dekat, kenangan lama muncul kembali.

"Ah, ternyata kau adalah tipe orang yang paling aku benci. Semua orangtua itu sama."

Kenangan dimana aku frustrasi karena bocah ini selama membaca novel Ways of Survival.


[Karakter 'Kim Namwoon' membencimu.]


"Apa katamu?"

Aku mempertimbangkan waktu dan menundukkan kepalaku, menghindari tinju yang melayang bahkan sebelum aku membalas ucapannya.

"Oh, tidak buruk..." Kim Namwoon bergumam.

Meskipun aku bisa menebak arah pukulannya, aku masih dapat merasakan hawa panas dari atas kepalaku. Itu bukan pukulan biasa.


[Blackening Level 1]


Aura gelap muncul dari seluruh tubuh Kim Namwoon. Ini adalah keterampilan eksklusif dari atribut 'chuunibyou'. Orang-orang jarang sekali mengeluarkan skill sebelum akhir skenario pertama, namun Kim Namwoon sudah menunjukkan skillnya. Ada alasan mengapa karakter utama Ways Of Survival merekrutnya, terlepas dari sifatnya yang psikopat.

Intip!

Setelah Kim Namwoon melayangkan pukulannya lagi kearahku, bahu kananku menjadi kejang. Tidak ada cara untuk menang jika aku terus berjuang dengan cara ini.

… Haruskah aku menggunakan 'itu' sekarang? Aku sedang menghitung waktu yang pas ketika aku mendengar pesan berbunyi.


[Pemahamanmu tentang karakter 'Kim Namwoon' telah meningkat.]

[Kamu mendekati kondisi penggunaan untuk skill eksklusif 'Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu' Level 1.]


Omniscient Reader's Viewpoint (Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu)?

Apa ini?


[Syarat penggunaan skill eksklusif 'Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu' Level 1 telah tercapai!]


Tinju Kim Namwoon meleset, dan menghantam tanah.

"Haha, apa yang terjadi? Bukankah aku harusnya menjadi lebih kuat setelah mengaktifkan skillku?

Bekas tinju samar-samar tertinggal di tanah. Kim Namwoon menyadari kekuatannya saat ini sedikit demi sedikit. Tinju yang bisa mematahkan tulang dengan satu pukulan terus mengenai tanah. Kim Namwoon frustrasi dan tidak bisa mengendalikan emosinya. "Ah, kenapa aku tidak bisa memukulmu?"

Tentu saja, dia tidak bisa memukulku. Itu semua berkat skill keduaku.

[Keahlian eksklusif, Sudut Pandang Pembaca Mahatahu Level 1 telah diaktifkan!]


Segera setelah skill ini diaktifkan, aku dapat mengamati arah serangan Kim Namwoon seperti sedang membaca pikirannya. Contohnya seperti ini…


[Sisi kanan.]


Aku segera menjauh dari arah serangan.


[Mata kanan.]


Lalu aku dengan cepat membungkuk dan menghindari tinju yang melayang itu.

"Kau benar-benar pandai menghindari pukulan!"

Tidak masuk akal jika aku melakukan serangan balik karena aku buruk dalam olahraga, tapi setidaknya aku bisa menghindari sebagian besar serangan Kim Namwoon.


[Paha kiri.]


Ini sudah cukup untuk menanggungnya. Yang penting adalah membeli waktu. Aku menghindari serangan pertama dari Kim Namwoon dan menunjuk timer besar yang melayang di udara. "Waktu tersisa dua menit lagi, Nak."

Kim Namwoon yang tertekan bergantian melihat antara aku dan nenek. "Sialan!"

Pada saat memilih, tatapan Kim Namwoon tertuju pada sang nenek. Aku terpaksa meraih nenek, lalu berguling. Jika nenek meninggal, Kim Namwoon akan mengubah skenarionya. Apapun yang terjadi, aku benar-benar tidak bisa membiarkan Kim Namwoon ke skenario berikutnya.

"Haha, aku tahu kamu akan bergerak seperti itu." Saat Kim Namwoon mengeluarkan sesuatu dari tasnya, aku merasakan firasat tidak menyenangkan. Sebuah pisau bersinar dalam cahaya neon. Itu adalah Pisau lipat MacGyver. Sepertinya aku sudah lupa. Pemuda ini adalah penggila militer yang keras kepala.

Ada hubungan antara teknik skill Knife Fighting (Pertarungan Pisau) dan skill penguatan Blackening (Menghitam). Arah yang ditunjuk oleh pisau itu sangat jelas.


[Jantung.]


Itu adalah serangan yang tidak bisa dihindari bahkan jika aku tahu arahnya. Jadi, aku membuat keputusan dengan cepat. Jika aku tidak bisa menghindari serangan, lebih baik aku dipukul di suatu tempat dengan kerusakan minimal, jika memungkinkan. 

Chiiiik! 

Pisau itu nyaris mengenai jantungku, namun membuat luka dalam di bahuku.

Sakit. Benar-benar menyakitkan. Ada rasa sakit yang membakar di kulitku. Penglihatanku hampir buram, rasanya seolah kematian menghampiriku.

"Haha, sekarang matilah!"

Waktu yang tersisa hingga akhir skenario adalah 1 menit 30 detik. Aku melirik ke arah nenek. Aku kasihan pada nenek, tapi sekarang aku benar-benar harus menggunakan 'itu'.

"SMA Chungil, tahun ke-2, Kim Namwoon. Aku punya satu pertanyaan untukmu."

"… Apa?"

"Apa menurutmu telur serangga itu makhluk hidup?"

Aku mengeluarkan tubuh belalang yang telah aku bunuh sebelumnya dari saku hingga terlihat kantung telur yang besar dan berlimpah. Terdengar suara meletus disusul cairan yang tumpah keluar. Perasaan menjijikkan menyebar di telapak tanganku saat aku mendengar pesan berbunyi.

....


[Kamu telah membunuh makhluk hidup.]

[100 koin telah diperoleh sebagai kompensasi tambahan.]

[Kamu telah membunuh makhluk hidup.]

[100 koin telah diperoleh sebagai kompensasi tambahan.]


....

Beberapa pesan berbunyi membombardir telingaku. Kim Namwoon mengerutkan kening. "Telur serangga? Apa yang tiba-tiba kau katakan? Apa kau mencoba membuang-buang waktu?"

"Aku rasa begitu."

"Bagaimana aku tahu hal seperti itu? Aku selalu tidur di kelas Biologi." Kim Namwoon melihat ke arah bahuku yang berdarah dan tertawa bahagia. "Tapi ada satu hal yang aku tahu pasti. Apa kau tahu apa itu?"

"Apa?"

"Kau akan mati sekarang!" Kim Namwoon menggerakkan pisau lipat militernya sebelum aku bisa menjawab. Itu adalah serangan yang sulit untuk dihindari.


[Sejumlah besar koin telah diperoleh! Apa kamu ingin memeriksa perolehan penggunaan koin?]


Aku menghilangkan penjelasan yang masuk ke telingaku. Tidak perlu mendengarkan ketika aku sudah mengetahui isi pesannya.

"Tidak, justru kaulah yang akan mati," semburku sambil menggumamkan hal lain dalam hati.


[2.700 koin telah diinvestasikan ke dalam 'fisik'.]

[Fisik Level 1 -> Fisik level 10]

[Tingkat fisikmu telah meningkat secara drastis!]

[Daya tahan tubuhmu telah meningkat pesat!]


Pisau Kim Namwoon menembus jantungku. Tepatnya, itu tampak seperti menembus. Berkat peningkatan level fisikku yang drastis, Kulitku menjadi seperti batu padat, dan satu-satunya yang tersisa di atasnya hanyalah sebuah goresan. 

Mata Kim Namwoon menunjukkan bahwa dia tercengang. "Bagaimana bisa?"

"Aku akan memberi tahumu jawaban yang benar dari pertanyaanku sebelumnya. Jawabannya adalah: telur serangga juga makhluk hidup."

"A-Apa?"

"Dan di musim kawin, belalang bertelur lebih dari 100 telur sekaligus."

Telur serangga, makhluk hidup, 100…

Sayangnya, waktu yang tersisa untuk memahami arti informasi itu terlalu singkat untuk anak SMA dengan otak yang buruk.

"Apa yang kau katakan?"

"Tidak masalah jika kamu tidak mengerti. Ngomong-ngomong, waktu tersisa satu menit lagi."

Kini ketakutan muncul di wajah Kim Namwoon. "Aaaah! Mati! Mati!"

Pisau itu bergerak ke arah leherku. Aku bahkan tidak perlu repot-repot bertahan dari serangan itu.

Hyung! (panggilan untuk kakak laki-laki dari adik laki-laki)

Apa karena area bahu lebih rentan daripada dada? Lukanya sedikit lebih dalam dari sebelumnya, tapi masih tidak terlalu sakit.

"Kim Namwoon..." 

Di belakang Kim Namwoon, ada orang-orang yang masih merangkak dan mencari serangga, serta mereka yang rela saling menyakiti demi kelangsungan hidup mereka sendiri.

"Kau benar. Aku adalah tipe manusia yang sama denganmu."

Memang benar aku bisa saja menyelamatkan beberapa dari orang-orang itu.

"Sial! Kenapa kamu tidak mati saja! Kenapa kamu tidak mati saja!"

55 detik… 50 detik… 45 detik…

Pisau itu terus meninggalkan goresan. Darah mengalir dari tubuhku tetapi ujung pisau tidak bisa mencapai bawah kulitku. Ada 30 detik tersisa kemudian Kim Namwoon membuka mulutnya. Dia menjatuhkan pisau dan berlutut di hadapanku.

"S-Selamatkan aku."

25 detik.

"Selamatkan aku! Tolong! Selamatkan aku!"

"Kenapa harus aku?"

20 detik.

"K-Kehidupan manusia itu penting! Bukankah sudah jelas!"

"Itu adalah aturan dunia lama. Seperti yang kamu katakan. Dunia baru membutuhkan hukum baru."

10 detik.

"Aku tidak mau, aku tidak mau! Aku tidak mau mati! Aaaaaaack!"

5 detik tersisa. 

Kim Namwoon berlari ke arahku dengan teriakan keras sambil mengarah pisaunya ke mataku. Saat pisau itu mencoba menusuk retinaku...


[Batas waktu yang diberikan telah habis.]


Terdengar suara keras, kemudian kepala Kim Namwoon meledak.


[Penyelesaian layanan berbayar akan dimulai.]


Dimulai dengan Kim Namwoon, kepala orang-orang dalam kereta mulai meledak dimana-mana.

Satu dua tiga empat…

Kepala orang-orang yang meledak layaknya kembang api yang mengumumkan era baru. Aku menyaksikan adegan itu dengan sedikit kegembiraan, sedikit rasa bersalah, serta perasaan misterius. Mengapa? Mengapa aku begitu tenang melihat pemandangan di depanku? Aku seperti sedang melihat novel.


[Kamu telah membunuh 124 makhluk hidup.]

[Total bunuhan: Satu belalang, 123 telur belalang.]

[Kamu telah membunuh makhluk hidup yang tidak tahan, jadi jumlah koin yang kamu peroleh berkurang setengahnya.]

[6.200 koin telah diperoleh!]

[Jumlah koin yang digunakan untuk meningkatkan statistik secara otomatis dikurangi.]

[Kamu memiliki total 3.500 koin.]

[Pencapaian 'Pembunuh Massal' telah diperoleh melalui pembunuhan yang berlebihan.]


Daftar Chapter

Sebelumnya | Selanjutnya

Posting Komentar

0 Komentar