Update Rabu, 23/11/22
Translator: Yumeko
Editor: Yumeko
Mantan Pacar, Bertemu Kembali! (Part 1)
Mahasiswa tahun kedua, musim panas.
Aku lelah dengan pencarian pekerjaan yang akan segera dimulai. Aku tidak memiliki cukup uang sama sekali.
Aku memiliki rasa frustrasi yang samar-samar, tetapi aku tidak dapat memaksakan diri untuk belajar dalam cuaca panas ini.
Prospek kehidupan yang membosankan dan harapan yang tidak berdasar bahwa entah bagaimana perubahan besar akan terjadi saling bertentangan, dan mereka mengalir bersama keringat.
Apakah itu ujian masuk sekolah menengah atau universitas, aku dapat melakukan yang terbaik karena aku dapat membayangkan masa depan yang cerah di depan ku.
Tapi mencari pekerjaan hanyalah tenaga kerja yang menunggu ku, bahkan jika aku mendapat tawaran pekerjaan.
Nalar mengatakan wajar untuk hidup, tetapi naluri menolaknya.
Tapi aku punya satu ide tentang bagaimana mengubah lingkungan yang ingin ku hindari.
[Oh tidak, aku salah tempat! Mungkin butuh beberapa menit lagi untuk sampai ke gerbang tiket keluar timur!]
Setelah mengirim pesan, dia berlari ke depan gerbang tiket keluar timur.
Berlari melewati kerumunan yang ramai, kami melaju dalam jarak sesingkat mungkin.
Aku, Hajime Kinugasa, tidak sabar.
Dua menit dari waktu yang ditentukan.
Gerbang tiket yang salah adalah pintu keluar selatan, yang akan memakan waktu sekitar lima menit jika aku berjalan normal.
Tapi hanya untuk hari ini, kita sama sekali tidak boleh terlambat.
Aku tidak yakin, bisakah aku menjadi teman yang baik atau teman yang buruk.
Ini adalah aplikasi obrolan pertama yang ku gunakan dan gadis pertama yang ku temui.
Ya, aku akan membuatnya sekarang.
Jika kamu punya pacar, kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau dengan itu sebagai penyemangat.
Sudah sebulan sejak aku memasang aplikasi yang memungkinkan aku mengobrol dengan orang asing.
Aplikasi ini awalnya dimulai untuk alasan yang sangat berbeda, tetapi ada seorang gadis yang menjadi teman yang sangat baik.
Obrolannya seru banget, dan akhirnya kami memutuskan untuk ketemuan.
Janji temu pukul 17.00.
"Sial, kenapa aku berada di tempat yang salah hari ini?"
Saat aku berlari, mengutuk kecerobohanku sendiri, ponsel di sakuku bergetar.
Aku buru-buru mengecek dan ternyata dari M, yang dijadwalkan akan ku temui.
[Tidak perlu terburu-buru, aku baru saja sampai di sini sendiri!]
Bahasa seperti ini seharusnya diperuntukkan bagi laki-laki, tapi itu menyedihkan.
Kebaikan memang menghangatkan hati, tetapi jangan biarkan itu merusak mu.
[Kebaikan itu menghangatkan hati, tapi jangan biarkan itu merusakmu.]
Aku mengirim pesan itu saat kami mendekati gerbang tiket keluar timur.
Karena kami belum pernah bertukar foto, aku harus bertanya terlebih dahulu tentang ciri-ciri pakaian mereka. Aku berhasil mengatur napas dan melihat sekeliling.
[Rok coklat tanpa lengan hitam!]
Itu... Itu!
Bingo.
Seorang wanita berambut hitam bersandar pada iklan gulungan pilar.
Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan baik, tapi aku merasa siluetnya menarik hati sanubariku.
Sensor ku mungkin tidak salah, karena beberapa pria melirik ku hanya dengan berdiri di sana dengan ponsel di tangan mereka.
Mungkin terlalu dini untuk mengatakannya, tetapi detak jantung ini nyata.
Aplikasi obrolan, senang aku melakukannya.
"Ini dia!"
M mendongak melihat suara ku.
Matanya yang besar dan menyerap bertemu mataku.
"Oh, halo...?"
M memunggungi ku selama proses tersebut.
Aku juga menoleh ke atas.
Tubuh manusia, yang seharusnya adalah M, berada di ujung pandangannya.
Nasihat yang ku terima dari seorang teman kemarin muncul di benak ku.
── Ketika kamu bertemu seseorang secara online, mengapa kamu tidak bertukar foto wajah mu? Karena mereka mungkin kenalan lama.
... Tapi bukan itu alasannya.
"Kamu tidak berpikir mantan pacarku akan datang, kan?"
"Aku berbicara padamu."
Jadi aku bertemu kembali dengan mantan pacar ku di aplikasi obrolan.
Suara jangkrik yang tidak sesuai dengan asalnya, seakan menertawakan reuni kami.
Sebelumnya | ToC | Selanjutnya
0 Komentar